CARA PENYIMPANAN SPESIMEN NO. DOKUMEN RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI
SPO-01/AP/I/2015
NO. REVISI
NO. HALAMAN 1/2
JL. BPP – Handil II Samboja ( (0542)7215367 – 7215368 Fax :7215337
TANGGAL TERBIT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DITETAPKAN, DIREKTUR RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTI
drg. Musafirah Akil Ali, MARS
Pengertian
Penyimpanan spesimen adalah tata-cara penyimpanan spesimen untuk beberapa waktu sampai batas waktu yang ditentukan.
Tujuan
1. Mendapatkan penyimpanan spesimen yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan, untuk menunjang perolehan hasil tes laboratorium yang bermutu dan dipercaya. 2. Sebagai panduan untuk menyimpan spesimen secara benar agar tidak terjadi perubahan-perubahan yang signifikan dalam spesimen.
Kebijakan
Penyimpanan spesimen dilakukan jika situasi/ keadaan tertentu mengharuskan pelaksanaan tes ditunda (gangguan PLN, alat terganggu, beban kerja terlampau besar, jenis tes yang ditentukan jadwalnya).
Prosedur
Pra analitik Persiapan pasien : Persiapan sampel : Alat dan bahan : Analitik 1. Spesimen disimpan dalam wadah yang bertutup rapat, terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah atau bocor. 2. Wadah diberi label berisi tentang tulisan identitas pasien, tanggal, jam pengambilan, jenis spesimen, dan jenis tes yang diminta 3. Wadah yang sudah mengandung spesimen ditempatkan pada lingkungan yang sesuai dengan tenggang waktu penyimpanan sesuai dengan jenis tes yang diminta misalnya : a. Darah lengkap untuk tes: - Darah rutin, feritin (darah EDTA) : spesimen stabil
-
-
-
-
disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar atau disimpan pada suhu 40 C sampai 24 jam. Sediaan apus darah tepi(darah EDTA) : spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar Hitung retikulosit (darah EDTA) : spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar Tes COOM’B: spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar . HbA1c (darah sitrat,EDTA,heparin atau oxalat). Spesimen stabil disimpan pada suhu 15-25 0C selama 2 minggu, pada suhu 2-80C selama 4 minngu atau untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lama dapat disimpan dalam freezer Troponin T(darah vena dengan EDTA/heparin): spesimen stabil disimpan selama 8 jam pada suhu kamar. Tidak boleh dibekukan atau didinginkan. Tes Analisis gas darah : darah lengkap ( arteri ) dengan heparin : spesimen stabil sampai 5 menit setelah pengambilan pada suhu kamar, 1-2 jam pada suhu 2-50 C
b. Serum/ plasma untuk tes : - Fe dan TIBC (serum): spesimen stabil disimpan pada suhu kamar selama 4 hari, dan dapat bertahan selama 7 hari pada suhu 40 C - Glukosa : serum stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar, plasma stabil disimpan sampai 1 jam pada suhu kamar. Untuk mendapatkan stabilitas yang lebih lama maka pada spesimen untuk tes glukosa yang akan disimpan dapat ditambahkan glikolisis inhibitor( Natrium fluorida 2,5 mg / ml darah), dan spesimen ini dapat stabil pada suhu 1525 0C selama 24 jam, dan stabil selama 10 hari pada suhu 40 C - Fraksi lipid (serum /plasma EDTA,heparin): stabil disimpan pada suhu 40 C selama 5-7 hari, pada suhu –200C selama 3 bulan. Pada sampel lipemik dilarutkan dengan NaCl 0,9 % 1:4, dan sampel ini dapat disimpan selama 3 hari pada suhu 4 0C. - CK(Creatine Kinase),CK MB (serum /plasma EDTA,heparin): stabil disimpan 24 jam pada suhu kamar ,dan 1 minggu pada suhu 40C - LDH (serum /plasma EDTA,heparin) : stabil disimpan selama 2 hari pada suhu 40C - Tes fungsi ginjal ( ureum, kreatinin ): Digunakan spesimen serum/ plasma heparin, sebaiknya diperiksa beberapa jam setelah pengambilan, atau
disimpan dalam lemari pendingin . Tes serologis hepatitis ( Anti HAV,HbsAg, Anti HBs,Anti HBc IgM,Anti HCV ): Digunakan spesimen serum/ plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3 hari pada suhu 280C, stabil selama 3 bulan pada suhu –200C Tes fungsi tiroid (TSH, TSHs, FT4,T4,T3 ) Digunakan spesimen serum/ plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3 hari pada suhu 2-8 0C, stabil selama 3 bulan pada suhu –200C Tes ANT1 HIV-1,HIV-2 : Digunakan spesimen serum/ plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3 –7 hari pada suhu 2-80C, stabil selama 3 bulan pada suhu –200C - Tes Elektrolit (Natrium,Kalium,Clorida) : o Darah lengkap dengan heparin (lithium/Na – heparin), dapat disimpan sampai 1 jam setelah pengambilan. o Serum/ plasma heparin (lithium/Na – heparin), spesimen ini stabil disimpan selama 10 hari pada suhu 2-80C Urine Stabil sampai 2 jam pada suhu kamar, jika terpaksa ditunda > 2 jam maka urin disimpan pada suhu 4 o C, bila perlu gunakan pengawet urin ( lihat SOP cara pengambilan sampel ).Pemilihan jenis pengawet harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahan dalam interpretasi hasil). Cairan otak, cairan serosa dan cairan sendi Pemeriksaan harus dilakukan segera setelah bahan diambil. Jika terpaksa ditunda, bahan disimpan dalam suhu 2-8 o , tidak lebih dari 24 jam Cairan sem*n Pemeriksaan harus segera dilakukan setelah pengumpulan sem*n Tes Bakteriologi - Penyimpanan untuk bakteri tertentu ( darah ) dilakukan pada suhu kamar, tetapi tidak bolek lebih dari 24 jam. Tidak boleh disimpan dalam lemari es. - Spesimen untuk isolasi bakteri seperti streptococcus pyogenes harus disimpan dalam transport medium - Darah yang mengandung sedikit bakteri disimpan pada medium enrichmen, misalnya Salmonella spp dalam medium empedu - Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorrhoae ( sekret ) tidak boleh disimpan dalam suhu dingin, tetapi harus dalam situasi mikroaerofilik atau disimpan dalam medium transport (medium stuart) - Urin disimpan pada suhu 2-8 o C, tidak lebih dari 18 -
c.
d.
e. f.
jam - Tinja : dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila > 2 jam tinja dimasukkan dalam media carry & Blair pada suhu kamar, atau pada suhu 2-8 0 C - Pus, sekret : dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila > 2 jam simpan pada suhu 2-80 C - Cairan otak, cairan serosa dan cairan sendi. Dapat disimpan sampai 1 jam pada suhu kamar, atau dalam media transport dan pada suhu 2-8 0 C untuk beberapa jam saja. Pasca Analitik : Interpretasi : Unit terkait
Staf instalasi laboratorium RS Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja